Kenya Army |
Indahnya-Islam
| YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuding Iran
merencanakan serangan ke Israel dan Kenya. Negeri Yahudi itu mengklaim,
Iran merencanakan serangan itu setelah dua warga Iran ditahan di Afrika.
"Teroris Iran tidak pernah memahami batas wilayah negara," ujar Netanyahu, seperti dikutip AFP, Selasa (3/7/2012).
"Setelah Iran mengirim agennya
untuk membunuh Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Iran
terlibat dalam serangan di Azerbaijan, Bangkok, Tblisi, New Delhi, dan
saat ini, kami menemukan adanya plot serangan teror di Afrika,"
imbuhnya.
Pada 25 Juni lalu, pengadilan
Kenya mendakwa dua warga Iran atas kepemilikian 15 kilogram bahan
peledak RDX. Kedua pria asal Negeri Persia itu menampik dakwaan itu.
Kementerian Luar Negeri Iran
langsung menggelar penyelidikan atas kasus ini, dan menolak untuk
berkomentar. Perseteruan Iran dan Israel kembali muncul belakangan ini,
diikuti pula dengan adanya latihan militer yang digelar Iran selama tiga
hari. Israel memandang latihan militer itu adalah respons Iran yang
tertekan akibat sanksi Uni Eropa.
Majelis Keamanan Nasional dan
Komite Kebijakan Luar Negeri Iran juga mengajukan proposal untuk
pemblokiran Selat Hormuz, yang menjadi jalur distribusi migas dunia.
Langkah pemblokiran itu dinilai akan menghambat pelayaran terhadap
kapal-kapal tanker yang mengangkut minyak ke negara-negara yang sudah
menjatuhkan sanksi minyak ke Iran.
Desakan atas pemblokiran Selat
Hormuz sudah disetujui oleh 100 anggota Parlemen Iran. Mereka juga sudah
menandatangani proposal itu pada Senin kemarin.(OKEZ)
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda