FOTO : Anggota senior Ikhwanul Muslimin (IM), Mohamed Beltagy |
ATJEHCYBER | YERUSALEM -
Anggota senior Ikhwanul Muslimin (IM) Mohamed Beltagy mengatakan,
masa-masa dimana Mesir takut dengan Israel telah berakhir. Beltagy
bahkan menegaskan, setiap warga negara Israel yang masuk ke wilayah
Semenanjung Sinai tanpa visa kini adalah ancaman terhadap keamanan
nasional.
"Dengan Pemerintahan yang baru
Mesir perlu membuat beberapa perubahan termasuk diantaranya menghentikan
perjalanan bebas visa dari Israel ke Semenanjung Sinai. Setiap warga
Israel yang masuk ke Sinai tanpa visa menimbulkan ancaman bagi keamanan
nasional Mesir," ujar Beltagy yang juga mantan anggota parlemen kepada
salah satu radio Israel, yang dilansir Times of Israel, Senin,
(2/7/2012).
Kendati
demikian, Beltagy menolak jika pernyataannya tersebut dinilai bertujuan
untuk menciptakan konflik baru antara Mesir dan Israel.
"Mesir tidak tertarik untuk terikat dalam konflik dengan Israel dan tidak pula akan memulai tindakan agresi," ujar Beltagy.
Sementara itu, Presiden Mesir
yang baru saja dilantik Mohamed Morsi menegaskan, Mesir dibawah
kepemimpinannya akan menghormati perjanjian dan kesepakatan
internasional. Namun, Morsi tidak menyebutkan dengan jelas kebijakan
pemerintahannya terhadap Israel.
"Kami berkeinginan untuk
menciptakan hubungan internasional yang seimbang dengan didasarkan pada
sikap saling hormat dan kepentingan bersama," ujar Morsi.
Kemenangan IM kabarnya sempat
menimbulkan kekhawatiran dipihak Israel menyusul kedekatan IM dengan
Hamas. Israel juga khawatir bahwa Pemerintah Mesir di bawah kepemimpinan
Morsi nantinya akan merusak perjanjian damai kedua negara yang
ditandatangani pada 1979 lalu.
Namun, dalam beberapa
pernyataannya Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyampaikan,
Israel menyambut baik hasil pemilihan umum presiden Mesir. Netanyahu
juga menegaskan Israel akan menjalin kerja sama dengan pemerintahan baru
Mesir
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda